Virus Esemka Sampai di Makassar

Sobat KeKeR pasti sering mendengar tentang mobil esemka yang recently, jadi pemberitaan hangat di berbagai media. Yup, mobil esemka merupakan nama mobil buatan anak SMKN 2 Surakarta.  Mobil rakitan anak-anak SMK ini mulai ramai diperbincangkan setelah Walikota Solo yang akrab disapa Jokowi menjadikannya mobil dinas. Nah, bagaimana dengan anak-anak Makassar?

Anak SMK di Makassar gak mau kalah dong dengan Solo. Gebrakan SMKN 2 Surakarta tentunya menginspirasi anak-anak muda di sini. Meski kabarnya karya anak bangsa tersebut belum mendapat izin dari pemerintah terkait resmi tidaknya sebagai mobil dinas, mobil esemka sepertinya tetap menarik perhatian banyak masyarakat bahkan pejabat. Pada intinya, karya nasional tersebut sudah menjadi trending topic dan dianggap suatu terobosan baru. Pasalnya, selain prestasi anak negeri yang membanggakan, harganya yang relatif murah juga mendukung anggaran negara.

Oleh karena itu, Jokowi dan beberapa pihak mengusulkan agar mobil esemka jadi kendaraan alternatif para pejabat negara. Ini juga merupakan wujud kecintaan terhadap produk asli Indonesia yang gak kalah dengan buatan luar negeri.

Apresiasi besar diungkapkan oleh teman kita, Apri. "Sebagai pejabat, paling tidak Walikota Solo bisa menggerakkan pejabat-pejabat yang lain untuk memulai hidup sederhana," aku cowok yang duduk di kelas X khusus SMAN 11 Makassar.

Sama dengan Apri yang mendukung mobil esemka jadi mobil nasional, Reski Ramadhani, siswi SMAN 21 Makassar juga bangga siswa SMK di negeri sendiri turut berkontribusi memajukan bangsa.

"Mobil esemka adalah karya anak bangsa yang pastinya membuat bangsa kita lebih mandiri. Perlu dipikirkan kedepannya. Bisa juga menyediakan banyak lapangan kerja, karena saya dengar komponen terbesar mobil esemka dari dalam negeri kok,"beber cewek berjilbab yang duduk di kelas XII ini.

Ya, rasa bangga memang patut muncul. Banyak pihak yang pro dengan usaha Jokowi dkk yang ingin menjadikannya sebagai mobil dinas resmi para pejabat. Well, sebelum itu, tentunya harus ada jaminan dari sisi keamanan dan penghematan bahan bakar. So, nantinya bukan hanya pejabat yang minat, tapi banyak orang yang akan beralih ke produk lokal tersebut karena hemat dan aman. "Harus diuji dulu secara terang-terangan, apakah betul hemat dan aman. Kan nantinya lebih efektif," kunci Ratu, siswi kelas XII IPS Ummul Mukminin Makassar.(nurul)

menarik dicopy: http://www.fajar.co.id

0 komentar: